MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia disebut sebagai makhluk sosial yaitu manusia dalam hidupnya tidak bisa melepaskan dirinya dari pengaruh manusia lainya, manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainya, dan saling membutuhkan satu sama lain. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungannya untuk menyempurnakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa bantuan manusia lainya, manusia tidak mungkin bisa mewujudkan keinginannya. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya dan mengembangkannya sesuia dengan keinginannya.
Dalam pandangan Islam memang manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya senantiasa akan bersama dan tergantung pada manusia lainya. Ia akan bergabung dengan kelompok-kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhannya dan tujuan hidupnya. Menurut kodratnya, manusia dimanapun dan apapun zamanya, selalu hidup bersama, hidup berkelompok.
“ Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13).
Surat ini mengatakan bahwa syarat penting kehidupan bermasyarakat adalah mampu mengenal satu sama lain. Antara bangsa dengan bangsa lainya, antar suku, dan yang terpenting harus saling mengenal dengan tetangga.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KHALIK
Dalam pandangan Islam manusia adalah sebagai seorang mukmin. Hubungan manusia dengan sang penciptanya yaitu Allah SWT dengan dibuktikannya ibadah mahdhah. Manusia sebagai seorang mukmin yang bertaqwa kepada penciptanya yaitu dengan melaksanakan ibadah sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu melaksankan shalat, puasa, zakat, amal dan haji bila mampu. Sebagai manusia melaksanakan ibadah adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan, karena Allah SWT memberikan banyak nikmat yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Sebagai manusia yang beriman mensyukuri apa yang sudah Allah SWT berikan, yaitu dengan melaksanakan semua yang diperintahnya dan menjauhi larangannya. Melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT, merupakan salah satu rasa bersyukur kita sebagai umat manusia yang sudah diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT. Hubungan manusia dengan Allah SWT adalah pengabdian atau ibadah, maka inti hubungan Tuhan dengan manusia adalah aturan, yaitu perintah dan larangan. Manusia diperintahkan berbuat menurut aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, jika manusia menyimpang dari aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT maka dia akan tercela di dunia maupun di akhirat karena Allah SWT sudah memberikan aturan-aturan sesuai dengan ajarannya.
Begitulah dasar ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah kepada Allah SWT adalah suatu pengabdian, berpegang teguh pada ajaran agama Allah dan selalu meningkatkan keimanan kita sebagai umat manusia.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SESAMA
Pada hakikatnya, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memiliki rasa untuk hidup berkelompok, berinteraksi dengan orang lain. Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga mereka harus saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia menurut kodratnya adalah makhluk sosial, selain itu mereka diberikan akal pikiran untuk dapat dikembangkan. Hubungan dengan sesamanya, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainya. Tanpa bantuan manusia lainya, mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya, pada dasarnya manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu manusia dikatakan makhluk sosial dan tidak bisa lepas interaksi dengan manusia lainya.
Interaksi manusia akan menghasilkan suatu masyarakat yang luas. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, memberikan suatu petunjuk mengenai suatu kualitas masyarakat yang baik. Disamping itu Al-Qur’an juga memerintahkan kepada umat manusia untuk memikirkan pembentukan suatu masyarakat dengan kualitas tertentu. Dengan begitu, umat islam bisa menjadi masyarakat yang ideal berdasarkan petunjuk Al-Qur’an.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Manusia adalah makhluk yang memiliki keterkaitan dan ketergantungan dengan lingkungannya. Manusia tidak pernah bisa hidup tanpa dukungan dari lingkungannya. Hubungan manusia dengan lingkungannya adalah suatu timbal balik. Manusia membutuhkan alam untuk kehidupannya dan alam membutuhkan manusia untuk pelestarian. Contohnya, kebutuhan manusia untuk menghirup oksigen, itu didapatkan dari alam tetapi alam juga membutuhkan manusia untuk tetap menjaga agar oksigen bisa diproduksi secara terus menerus. Tetapi tingkah laku manusia membuat alam ini menjadi rusak, dan mengakibatkan alam menjadi rusak yang mengakibatkan suatu bencana alam. Kebaikan manusia dalam menjaga dan melestarikan alam sangat dibutuhkan agar tetap terjaga keseimbangan alam dan timbal balik yang baik antara manusia dan lingkungannya. Pada dasarnya peran manusia sangat penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri. Tindakan-tindakan yang diambil tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Dan harus tetap menjaga alam, karena suatu bentuk syukur kita kepada Allah SWT dengan adanya alam untuk kita.
Daftar Pustaka
https://panghegar007.blogspot.com/2016/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial-menurut.html?m=1
https://www.academia.edu/18936533/MANUSIA_SEBAGAI_MAKHLU_INDIVIDU_DAN_MAHLUK_SOSIAL
https://ulilamrin.blogspot.com/2016/02/makalah-hubungan-manusia-dengan.html?m=1
Manusia disebut sebagai makhluk sosial yaitu manusia dalam hidupnya tidak bisa melepaskan dirinya dari pengaruh manusia lainya, manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainya, dan saling membutuhkan satu sama lain. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungannya untuk menyempurnakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa bantuan manusia lainya, manusia tidak mungkin bisa mewujudkan keinginannya. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya dan mengembangkannya sesuia dengan keinginannya.
Dalam pandangan Islam memang manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya senantiasa akan bersama dan tergantung pada manusia lainya. Ia akan bergabung dengan kelompok-kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhannya dan tujuan hidupnya. Menurut kodratnya, manusia dimanapun dan apapun zamanya, selalu hidup bersama, hidup berkelompok.
“ Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13).
Surat ini mengatakan bahwa syarat penting kehidupan bermasyarakat adalah mampu mengenal satu sama lain. Antara bangsa dengan bangsa lainya, antar suku, dan yang terpenting harus saling mengenal dengan tetangga.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KHALIK
Dalam pandangan Islam manusia adalah sebagai seorang mukmin. Hubungan manusia dengan sang penciptanya yaitu Allah SWT dengan dibuktikannya ibadah mahdhah. Manusia sebagai seorang mukmin yang bertaqwa kepada penciptanya yaitu dengan melaksanakan ibadah sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT yaitu melaksankan shalat, puasa, zakat, amal dan haji bila mampu. Sebagai manusia melaksanakan ibadah adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan, karena Allah SWT memberikan banyak nikmat yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Sebagai manusia yang beriman mensyukuri apa yang sudah Allah SWT berikan, yaitu dengan melaksanakan semua yang diperintahnya dan menjauhi larangannya. Melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT, merupakan salah satu rasa bersyukur kita sebagai umat manusia yang sudah diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT. Hubungan manusia dengan Allah SWT adalah pengabdian atau ibadah, maka inti hubungan Tuhan dengan manusia adalah aturan, yaitu perintah dan larangan. Manusia diperintahkan berbuat menurut aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, jika manusia menyimpang dari aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT maka dia akan tercela di dunia maupun di akhirat karena Allah SWT sudah memberikan aturan-aturan sesuai dengan ajarannya.
Begitulah dasar ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah kepada Allah SWT adalah suatu pengabdian, berpegang teguh pada ajaran agama Allah dan selalu meningkatkan keimanan kita sebagai umat manusia.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SESAMA
Pada hakikatnya, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memiliki rasa untuk hidup berkelompok, berinteraksi dengan orang lain. Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga mereka harus saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia menurut kodratnya adalah makhluk sosial, selain itu mereka diberikan akal pikiran untuk dapat dikembangkan. Hubungan dengan sesamanya, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainya. Tanpa bantuan manusia lainya, mereka tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya, pada dasarnya manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu manusia dikatakan makhluk sosial dan tidak bisa lepas interaksi dengan manusia lainya.
Interaksi manusia akan menghasilkan suatu masyarakat yang luas. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, memberikan suatu petunjuk mengenai suatu kualitas masyarakat yang baik. Disamping itu Al-Qur’an juga memerintahkan kepada umat manusia untuk memikirkan pembentukan suatu masyarakat dengan kualitas tertentu. Dengan begitu, umat islam bisa menjadi masyarakat yang ideal berdasarkan petunjuk Al-Qur’an.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Manusia adalah makhluk yang memiliki keterkaitan dan ketergantungan dengan lingkungannya. Manusia tidak pernah bisa hidup tanpa dukungan dari lingkungannya. Hubungan manusia dengan lingkungannya adalah suatu timbal balik. Manusia membutuhkan alam untuk kehidupannya dan alam membutuhkan manusia untuk pelestarian. Contohnya, kebutuhan manusia untuk menghirup oksigen, itu didapatkan dari alam tetapi alam juga membutuhkan manusia untuk tetap menjaga agar oksigen bisa diproduksi secara terus menerus. Tetapi tingkah laku manusia membuat alam ini menjadi rusak, dan mengakibatkan alam menjadi rusak yang mengakibatkan suatu bencana alam. Kebaikan manusia dalam menjaga dan melestarikan alam sangat dibutuhkan agar tetap terjaga keseimbangan alam dan timbal balik yang baik antara manusia dan lingkungannya. Pada dasarnya peran manusia sangat penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri. Tindakan-tindakan yang diambil tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Dan harus tetap menjaga alam, karena suatu bentuk syukur kita kepada Allah SWT dengan adanya alam untuk kita.
Daftar Pustaka
https://panghegar007.blogspot.com/2016/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial-menurut.html?m=1
https://www.academia.edu/18936533/MANUSIA_SEBAGAI_MAKHLU_INDIVIDU_DAN_MAHLUK_SOSIAL
https://ulilamrin.blogspot.com/2016/02/makalah-hubungan-manusia-dengan.html?m=1
Komentar
Posting Komentar